Kuok Sub-District

Tanah, Udara, Air Kelahiranku

Air Terjun Panisan

Ngalai, XIII Koto Kampar

Waduk PLTA Kota Panjang

Sumber Listrik, Mitigasi banjir, Perikanan, Pariwisata

Sunset Pangandaran

Mimpi untuk 'Aurora' Masih Akan Tetap Ada

Sabtu, 14 Maret 2015

Waspada!

Apakah terpikir ibukota sebuah negara akan collapse seketika karena gempa besar dan gelombang tsunami yang dahsyat? bayangkan jika itu benar-benar terjadi, bagaimana sistem pemerintahan, perekonomian, komunikasi dan kegiatan vital lainnya terhenti untuk waktu yang tidak ditentukan akibat bencana yang tidak pernah diduga sebelumnya. Ya... Kota Jakarta, bukan, bencana tidak hanya mengenal batas administrasi, bisa saja Tangerang dan daerah di sekitar Selat Sunda, yang menurut ahli geologi akan mengalami gempa hebat yang hampir sama dengan kejadian di Aceh 2004 silam.

Tulisan ini bukan mengada-ada tentang ancaman bencana tersebut, karena LIPI pun sudah mempublikasi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh profesor Dannny Hilman tentang potensi gempa tersebut. Wallahu'alam. Kita juga tidak bisa mengelakkan itu tidak akan terjadi, karena busur Sunda yang melengkung dari Sumatera hingga ke Selatan Pulau Jawa merupakan pemicu gerakan lempeng tektonik tersebut. Jadi apa yang bisa dilakukan? apa yang perlu diperhatikan?

Nah, mitigasi bencana merupakan suatu proses yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan pencegahan, kesiapsiagaan, aksi tanggap darurat, dan tahap memperbaiki kembali atau yang dikenal dengan rekonstruksi dan rehabilitasi. Fase yang bisa dilakukan untuk ancaman bencana yang telah disebutkan di atas adalah pencegahan dan kesiapsiagaan. Pencegahan terhadap hazard dapat dilakukan dengan mendirikan dinding laut yang mampu menghambat terpaan gelombang seperti tsunami. Gempa, bencana yang sering ditakuti sebenarnya bukan masalah guncangan itu sendiri, tetapi kekuatan bangunan yang harus bertahan dari guncangan tersebut, dapat dibayangkan bahwa jika tidak ada bangunan maka gempa bukan apa-apa dan tak mesti ditakutkan, benar kan? Jadi, yang mesti dilakukan adalah penguatan bangunan dengan building code yang sudah diatur oleh pemerintah dan implementasi di daerah yang memang belum dilaksanakan secara ketat. Inilah yang perlu diperhatikan dalam pencegahan dan mitigasi bencana.

Terkait dengan kesiapsiagaan, baik itu dari masyarakat Kota Jakarta dan sekitarnya, apakah mereka sudah mengetahui ancaman itu? apakah mereka paham bagaimana cara menyelamatkan diri? harus kemana mereka berlindung atau evakuasi? setelah itu bagaiamana? pertanyaan ini hanya bisa dijawab jika sudah ada sosialisasi, pelatihan atau drill dari pemerintah untuk mengurangi dampak akibat bencana tersebut dan untuk warga kota, satu pertanyaan lagi, apakah mereka peduli jika hal itu dilakukan oleh pemerintah? apakah mereka akan ikut berpartisipasi dan peduli dengan keselamatan jiwanya sendiri? Silahkan temui jawabannya jika bencana sudah terjadi, karena begitulah negara kita, apabila sudah terjadi, barulah teringat, ooo... iya, kenapa dulu tidak terpikirkan dan dilaksanakan ya? kenapa tidak direncanakan dan dianggarkan untuk itu ya?

Ya... terserah, hanya waktu yang akan menjawab...

*mohon koreksi, terimaksih

Minggu, 08 Maret 2015

Perjalanan ke Cibiru, Sebuah Arti Perjalanan Hidup


Takut untuk melangkah keluar menuju sebuah tujuan? Ragu untuk beranjak ke dunia luar yang tidak kau kenal? Merasa ngeri jika kau berada di antara orang-orang yang belum tentu berniat tidak baik kepadamu?

Hei... tidak, jangan pernah pikirkan semua itu. Di luar sana, semuanya akan melayanimu seutuhnya jika kamu punya keberanian untuk mendatangi ruang mimpimu... tergantung keputusanmu, apakah bergerak mundur atau maju untuk menatap ke depan hingga kau temukan yang kau tuju... tak peduli bagaimana ancaman yang kaan kau temui di jalanan, yang terpenting adalah kekokohan hatimu mewujudkan keinginan terbesarmu. Percayalah, semuanya akan berakhir dengan keindahan yang tak pernah kau duga. Karena dunia ini, tidak sekejam seperti apa yang kau bayangkan. Cukup bermain indah di dalamnya dan temukan dirimu yang sebenarnya.

Pada awal perjalananmu, kamu tidak tahu di mana langkah kakimu akan kau pijakan. Bertanyalah! Kalaupun tidak kau temui orang yang tepat, tetap mencoba, hingga kau temukan orang yang tepat memberikan jawaban kepadamu, di situlah kamu akan melihat siapa yang benar-benar peduli denganmu. Seiring berjalannya waktu, sepertiga jalan sudah kau jalani, namun keraguan dan kesalahan selalu melengkapi perjalananmu, carilah, carilah sendiri jalanmu. gunakan semua kemampuanmu untuk dapat sampai ke tujuanmu. Bahkan hingga kau tersesat dan tak terpikir lagi bagaimana jalan untuk pulang dan yang kamu pikirkan adalah agar dapat sampai ke tempat tujuanmu.

Temui orang yang benar-benar tulus mendengar pertanyaan akan kesulitanmu dan itu sudah hampir mendekati tujuanmu.... sedikit lagi... ya sedikit lagi... dan akhirnya alamat yang kau tuju ternyata salah, dan tidak kau temukan yang kau yakini adalah tempat pemberhentianmu. Istirahatlah sejenak, pikirkan bagaimana ini bisa terjadi, ambil pelajaran yang telah dialami. Hingga tak kau temukan cara lagi, di situlah cara Tuhan memberimu pemikiran untuk meminta pertolongan kepada orang lain yang sedikit lagi akan mengantarkanmu ke tempat tujuanmu. Akhirnya kamu sampai, sampai pada akhir perjalananmu menemukan apa yang kamu cari. Tapi ingat, jangan lupa bersyukur san berterimakasih atas semua pertolongan yang orang-orang berikan kepadamu, petunjuk Allah yang senantiasa menuntunmu hingga kau bena-benar bahagia berada di tempat yang kau cita-citakan. Alhamdulillah...



*diadaptasi dari perjalanan dari Dago-Cipadung (Cibiru) meleewati Jalan Dipatiukur dengan Bus Damri, diberhentikan di Jalan A.Yani untuk menaiki angkot Cadas-Cibiru, sampai di Jalan Cipadung yang salah, naik Cibiru lagi, benhenti lagi untuk sampai ke tempat tujuan, tapi nihil, akhirnya minta jemputan dari orang yang dekat dari sanalah jalan terakhir hingga benar-benar sampai di kegiatan yang sama sekali di luar harapan, tapi semuanya ada hikmah dan dibalik proses itu tersimpan sebuah pengalaman dan arti hidup yang sesungguhnya. Terimakasih ya Allah, teguhkan hatiku untuk menjalankan semua ini. Aamiin... Aamiin yaa Rabbal 'Aalamiin....